Kemanusiaan bencana
longsor banjarnegara
Mahasiswa fakultas hukum universitas wijayakusuma purwokerto
2015
Ahaaiiiiii .......... insan budiman.
Salam budaya....!
Kegiatan kemanusian yang telah tersajikan untuk kalian
kawan, atau boleh juga di sebut kegiatan bakti sosial namun kali ini gerakan
kita begitu sunyi yang dapat membuat bunyi karna suatu bunyi ada itupun karna adanya
kesunyian.
Bencana longsor di banjarnegara pada bulan desember 2014 yang kabarnya ada
100 an korban yang tertimbun tanah longsor yang sedikit bisa dipastikan meningggal dunia, di desa Jemblung Banjarnegara, pada waktu lalu di hari minggu ada 2 anak dari mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk menyempatkan waktu guna berkunjung kesana kelokasi tanah longsor pastinya untuk mencari informasi yang valid bukan hanya dari, katanya, atau dari sosial media atau yang lainnya,
Pada waktu itu di hari minggu ada dua Mahasiswa yang
penasaran untuk melihat kondisi disana, untuk membuktikan kebenaran berita yang
sedang hangat, nama dua mahasiswa tersebut adalah Hilman dan Allan, dia Mahasiswa yang aktif pada masanya
pada tahun lalu ia menjadi anggota/menteri di Badan Eksekutif Mahasiswa, untuk
melanjutkan mimpi dan angan sebagai batu loncatan ia saat ini menjabat menjadi Dewan Pengawas Eksekutif di Fakultas Hukum Unwiku sementara Allan ini menjadi Ketua di Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Hilman pun ikut serta menjadi anggota
di organisasi itu juga tidak lain adalah UKMS.
Setelah ia dapat informasi dan menyaksikan sendiri ia pun
tergugah hatinya untuk peduli pada sesama dengan membuat gerakan sunyi, yang
mana gerakan ini bergerak serentak seketika mereka mempunyai satu suara dan
mencoba untuk merealisasikan, dan pada hari berikutnya pun sekitar 5 mahasiswa
terjun ke jalan untuk menggalang dana guna kegiatan kemanusiaan tersebut bukan hanya di jalan pada
mahasiswa serta dosen-dosen untuk ikut serta dalam kegiatan ini dalam artian mereka ikut berpartisipasi membantu dengan menyisihkan hartanya untuk korban bencana tanah longsor di banjar tersebut.
Untuk pemberangkatan kedua di hari berikutnya setelah penggalangan dana guna menyampaikan bantuan yang
telah mereka peroleh untuk bantuan banjarpun siap di sampaikan oleh perwakilan
dari Badan Eksekutif Mahasiswa, ada Allan, Hilmi, Jovi, Sarah, Lyla dan Hafid dan di anter oleh bapak sopir utusan dari pihak Birokrasi FH UNWIKU PURWOKERTO.
Dan selama perjalananpun ada banyak rasa yang kita jumpai ada rasa heran dan bahagia
karna apa?, sepanjang perjalanan lebih dari 4 pernyataan dan pertanyaan, mereka
bilang "dari Unwiku Purwokerto Bapak Rektor Kabul yah,,,? ungkap orang-orang, kamipun jawab ia
pak, dalam hati dan sempat tercuat kalimat "waaahhhh hebat yah ternyata unwiku terkenal juga sampai kepelosok-plosok" dan sesampainya dilokasi tanpa rencana pun kita bertemu mahasiswa kelas
sore, dia seorang polisi dan karna dia pula bantuan dari kita, dari kampus dapat
tersampaikan tepat sasaran, trimakasih, semesta mendukung.
Empat mahasiswa dari kelima anak tersebut mereka dari Unit Kegiatan Mahasiswa Seni karna gerak sunyi dari mereka lah kegiatan kemanusiaan dapat terselenggarakan. Trimakasih kawan.
Semoga korban diberi ketabahan dan keikhlasan untuk relawan.
all i love you....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar